Biografi Wiranto - Pemimpin Yang Amanah

April 24, 2014
Biografi Wiranto - Pemimpin Yang Amanah
Sosok yang satu ini terkenal sebagai ketua partai dan juga mantan Jenderal di Era Reformasi. Pada kesempatan ini kita akan membahas tentang biografi Wiranto. Jenderal TNI Dr. H. Wiranto, SH lahir di Yogyakarta pada 4 April 1947. Beliau adalah tokoh militer Indonesia dan seorang politikus. Beliau menjabat sebagai Panglima TNI pada periode 1998 sampai 1999. Setelah selesai masa jabatan, ia menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat atau Hanura. Beliau menempuh pendidikan di SMA Negeri 6 Surakarta, Akademi Militer Nasional, Sekolah Staf dan Komando TNI AD, Universitas Terbuka Jurusan Administrasi Negara, Lemhannas RI, Perguruan Tinggi Ilmu Hukum Militer.

Karir militer beliau mulai menanjak sejak menjadi ajudan presiden pada tahun 1987 hingga 1991, menjabat Kasdam Jaya, Pangdam Jaya, Pangkostrad dan KSAD. Setelah menjabat sebagai KSAD, beliau ditunjuk oleh Presiden Soeharto menjadi Pangab pada tahun 1998 hingga era B.J. Habibie. Beliau sempat di duga terlibat dalam perang Timor Timur pada tahun 1999 bersama lima perwira lain dan di dakwa pengadilan PBB terlibat kekerasan yang menyebabkan 1500 warga Timor Timur tewas, namun pengadilan HAM Indonesia menolak da melakukan penyelidikan terhadap perwira dan aparat kepolisisan yang di duga terlibat. Penolakan tersebut dianggap sebuah pelecehan dan membuat Deplu AS marah, sehingga Wiranto beserta temannya dilarang masuk ke Amerika Serikat.

Karirnya mulai terang setelah Gus Dur menjabat sebagai Presiden, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, namun tidak lama kemudia ia dinonaktifkan dan mengundurkan diri. Setelah berhasil menyisihkan Partai Golkar yang di ketuai Ir. Akbar Tanjung, ia maju sebagai kandidat Presiden pada tahun 2004 bersama Salahuddin wahid namun gagal menjabat sebagai Presiden.

Pada tahun 2006, ia mendeklarasikan Partai Hanura dan ia menjabat sebagai ketua umum dalam partai tersebut.setelah pemilu legeslatif 2009, ia bersama Jusuf Kalla mengumumkan pencalonannya sebagai pasangan capres dan cawapres, yaitu Jusuf Kalla sebagai capres dan Wiranto sebagai cawapres, namun kembali gagal meraih kursi presiden pada pemilu tahun 2009. 

Pada tahun 2013, Wiranto bersama dengan Hary Tanoesoedibjo secara resmi mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres dengan mengusung slogan “pasti maju Indonesia”. Pengalaman Wiranto selama 35 tahun di militer dan pengusaha sukses Harry dianggap dapat memahami dan mengerti persoalan ekonomi nasional. 

Wiranto memiliki istri bernama Hj. Rugaiya Usman dan dikaruniai 3 anak, yang bernama Amalia Santi, Ika Mayasari dan alm Zainal Nur Rizky. Wiranto sangat bersahaja dalam mendidik anak-anaknya dan mengutamakan pelajaran agama sebagai bekal hidup. Selain itu ia menerapkan demokrasi di keluarganya sehingga anak-anaknya bebas menentukan pilihannya, ia tidak mengembangkan dinasti politik pada keluarga karena hal tersebut tidak mendidik dalam demokrasi.

Amalia Santi sempat menjadi anggota MPR RI yang mewakili Forum Komunikasi Purnawirawan Indonesia pada masa Orde Baru, namun karena sering dikaitkan dengan nama besar sang ayah, Amalia hanya dapat bertahan enam bulan di MPR dan memutuskan untuk mengundurkan diri. Demikian ulasan tetang biografi Wiranto dan segala karir yang diraihnya serta kehidupan keluarganya

Biografi Jhon McAfee - Pembuat AntiVirus McAfee

March 04, 2014
Biografi John McAfee, Anti Virus Komputer McAfee
John McAfee dilahirkan pada tanggal 18 September 1945 di Inggris dan dibesarkan di Salem wilayah bagian Virginia. Dia merupakan Pembuat dan Pendiri dari perusahaan Anti Virus Komputer McAfee, pria kelahiran Inggris berusia 68 tahun, memang menjadi sosok eksentrik dimana perjalanan hidupnya penuh dengan kontroversi. Hidupnya bagaikan seorang Rockstar, menghilangkan anggapan sebagian orang bahwa seorang maniak komputer seperti dia merupakan seorang kutu buku yang membosankan. Tidak banyak Milyarder yang memiliki tingkah laku seperti dia, dari dikejar kejar polisi, terlibat dalam kasus narkotika, hingga tersangkut kasus pembunuhan. John McAfee menamatkan pendidikan sarjananya di jurusan Matematika di Roanoke College pada tahun 1967 dan di tahun 2008 dia mendapatkan gelar Doktornya di Universitas yang sama. Antara tahun 1968-1970 John McAfee bekerja sebagai programmer di NASA Institute untuk Studi Luar Angkasa di New York City. 

Dari NASA, Joh McAfee kemudian bergabung dengan Univac dan berkerja sebagai desainer perangkat lunak dan kemudian setelah itu ia berkerja di Xerox sebagai arsitek sistem operasi . Pada tahun 1978 Jon McAfee bergabung Computer Sciences Corporation sebagai konsultan perangkat lunak. Nasibnya kemudian terus membaik dengan berkerja di perusahaan dirgantara asal AS, bernama Lockheed sebagai desainer perangkat lunak. Saat berkeja sebagai sebagai karyawan di Lockheed, John McAfee kemudian menerima sebuah salinan virus komputer bernama Pakistani Brain. Pakistani Brain atau(c)Brain adalah virus komputer yang muncul pada 1986 dan menyerang sistem File Allocation Table DOS, dikenal juga sebagai boot virus. Virus ini juga dikenal dengan nama Lahore, Pakistani, Pakistani Brain, dan UIUC. Majalah Businessweek saat itu menjuluki virus ini Pakistani flu. Virus ini dibuat oleh Basid dan Amjad Farooq Alvi. PAkistani Brainmerupakan salah satu virus berbahaya pada saat itu. Darisitulah kemudian John McAfee Terdorong untuk membuat perangkat lunak atau sebuah software yang bisa mendeteksi dan menghapus virus secara otomatis. Dan sejak itu pria berkebangsaan Amerika ini tercatat sebagai salah satu yang berhasil menciptakan perangkat lunak anti virus komputer. 

Biografi John McAfee, Anti Virus Komputer McAfee

Kemudian pada tahun 1987 McAfee mendirikan perusahaan yang di beri nama McAfee Associates. Perusahaan McAfee merupakan perusahaan yang menjadi pionir dalam pendistribusian piranti lunak sebagai anti virus dengan menggunakan model bisnis shareware. Pada tahun 1989 John McAfee keluar dari perusahaan yang membesarkan namanya, Lockheed untuk berkonsentrasi pada perusahaan miliknya yang dijalankan di rumahnya di Santa Clara, California. Di dekade '90an, perusahaannya sukses menjadi industri antivirus yang bernilai miliaran dolar per tahun. Perusahaan McAfee mengalami kejayaan pada tahun 1992 dan dua tahun kemudian tepatnya 1994, McAfee mengundurkan diri dari perusahaan yang dirintisnya. McAfee menjual semua saham miliknya, dan akhirnya perusahaan itu dimerger dengan perusahaan Network 
General sebagai pemilik barunya.

John McAfee sangat tertarik pada yoga. John McAfee pernah menjadi instruktur dan menulis beberapa buku tentang yoga. Kecintaannya pada yoga dibuktikan dengan membeli tanah seluas 400 hektar di daerah Colorado untuk membangun properti sekaligus pertapaan yoga-nya. Pada tahun 2009 McAfee pindah ke Belize, sebuah negara kecil di pesisir timur tengah. Di tahun yang sama, tercatat kekayaan sang miliuner turun secara drastis menjadi 4 juta dolar. Meski sosoknya tercatat dalam biografi tokoh dunia namun McAfee sudah benar-benar meninggalkan industri teknologi yang telah membesarkan namanya dan mencatat sebagai sosok yang sukses dengan prilaku kehidupannya yang nyentrik.

Bagaimana tidak dikatakan nyentrik, jika pada miliuner lainnya barangkali lebih menikmati hidup mewah di tengah kota dan mengkoleksi berbagai barang-barang mewah sebagai simbol high class mereka, namun berbeda dengan apa yang dijalani oleh John McAfee. McAfee lebih memilih untuk tinggal di suatu pedalaman Belize, sebuah negara di Kepulauan Karibia. Hidupnya dijalani ibarat dirinya seorang Rambo. McAfee mempunyai hobi keluar masuk hutan dengan membawa senjata. Rumahnya di Belize pernah digerebek polisi atas tuduhan pembuatan obat terlarang. John McAfee juga diketahui berusaha memurnikan "bubuk super perv" atau obat kuat yang dinamakannya MPDV, bahkan menguji coba pada diri sendiri.

Penemu antivirus ini diketahui mempraktekkan 'ibadah' pagan atau memuja berhala dalam perusahaan properti dan di pengasingannya yang dibangun di Belize. Dia juga memelihara kultur seks di perusahaannya, dan membolehkan karyawan saling berhubungan seks di kantor. Selain seks, kehidupan McAfee juga penuh dengan kasus narkotika. Pada November 2012 lalu, Afee menjadi buronan polisi atas tuduhan pembunuhan yang menewaskan ekspatriat Amerika Serikat bernama Gegrory Faull yang merupakan tetangganya sendiri. Sang miliuner ini menjadi buron setelah dikaitkan dengan kasus pembunuhan Faull. Meskipun dalam beberapa wawancara dengan media masa, McAfee menolak tuduhan itu. Pada saat wawancara dengan melalui media telepon, McAfee membantah telah membunuh Faull dan tak berniat mencari perlindungan ke Kedubes AS. Keberadaan McAfee terungkap melalui smartphone Android miliknya yang terdeteksi oleh pihak kepolisian Guatemala. Hingga kemudian polisi Guatemala pun menahan McAfee dengan tuduhan masuk ke Guatemala secara ilegal.

Biografi John McAfee, Anti Virus Komputer McAfee

Dari kehidupan John McAfee inilah kemudian menarik minat perusahaan film Warner Bros untuk menggarap film mengenai John McAfee yang memang merupakan sosok kontroversial. Menurut Warner Bros, Pendiri perusahaan antivirus McAfee yang juga mahaguru software antivirus, John McAfee, dianggap sebagai sosok menarik untuk dihadirkan ke layar lebar. Karena itu dua penulis pun didekati, yaitu Scott Alexander dan Larry Karaszewski. Cerita tentang film John McAfee akan diambil dari artikel majalah Wired yang berjudul "John McAfee's Last Stand". 

Referensi :

- http://en.wikipedia.org/wiki/John_McAfee
- http://portal.paseban.com/article/67562/anti-virus-komputer
- http://www.adetruna.com/sekilas-tentang-john-mcafee/
- http://tekno.liputan6.com/read/653170/penuh-kontroversi-mahaguru-antivirus-john-mcafee-akan-difilmkan

Biografi Hamdan Zoelva - Ketua Mahkamah Konstitusi Indonesia

March 04, 2014
Dr. Hamdan Zoelva S.H., M.H merupakanKetua Mahkamah Konstitusi (MK) yang baru menggantikan Ketua Mahkamah Konstitusi sebelumnya, Akil Mochtar yang di tahan oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) karena terlibat kasus suap, Hamdan Zoelva merupakan pria kelahiran Bima di Nusa Tenggara Barat, yang dilahirkan pada tanggal 21 bulan Juni 1962. Ayahnya bernama H. Muhammad Hasan, BA yang merupakan seorang pensiunan Guru Agama. Sementara, ibunya bernama Hajjah Siti Zaenab seorang ibu rumah tangga. Pada tahun 1974 Hamdan Zoelva menamatkan pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 4 Salama Nae Bima, kemudian ia masuk di Madrasah Tsanawiyah Negeri Padolo Bima dan tamat pada tahun 1977, setelah itu ia kemudian masuk di Madrasah Aliyah Negeri Saleko Bima dan menamatkan pendidikannya pada tahun 1981. 


Setelah itu ia kemudian merantau ke makassar untuk melanjutkan kuliahnya di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin, pada Ilmu Hukum Internasional. Ia juga kuliah dan menjadi Sarjana Muda di Fakultas Syari’ah IAIN Makassar. Namuan pendidikannya disini tidak ia selesaikan dengan tuntas. Setelah selesai menamatkan pendidikan sarjananya, Hamdan Zoelva kemudian melanjutkan pendidikan S2 Magister di bidang Ilmu Hukum Bisnis, Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan Jakarta. Namun ia juga tidak menyesaikannya. Kemudian setelah itu, Hamdan, menempuh pendidikan S2 Magister Ilmu Hukum Pidana, Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung. Dia kemudian menjadi Dosen luar biasa (Ahli Madya) Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dengan mengajar mata kuliah Pengantar Hukum Internasional, Hukum Perjanjian Internasional, dan Hukum Laut Internasional), ia juga menjadi Dosen luar biasa Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia, dan Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Makassar dengan mengajar mata kuliah Hukum Internasional).

Di tahun 1987 Hamdan Zoelva kemudian menjadi Asisten Pengacara & Konsultan Hukum pada Law Office OC. Kaligis & Associates Jakarta, yang secara khusus menangani bidang Non Litigasi, pembuatan kontrak & perjanjian - perjanjian dagang, investasi PMA, perburuhan, negosiasi dan lain-lain. Menangani perkara perdata litigasi bidang bisnis dan perbankan. Menangani beragam perkara yang memberikan pengalaman dan pemahaman mendalam untuk menyelesaikan masalah hukum dalam praktik terutama di bidang bisnis dan investasi. Pada tahun 1989, diangkat dan dilantik sebagai pengacara dalam lingkungan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.

Pada tahun 1990, Hamdan Zoelva ikut mendirikan dan sebagai partner pada Law Firm SPJH & J (Sri Haryanti Akadijati, Poltak Hutajulu, Juniver Girsang, Hamdan Zoelva & Januardi S. Haribowo SH) menangani berbagai kasus penting dalam bidang bisnis, korporasi dan perbankan baik untuk Litigasi & Non Litigasi. Ia melanjutkan pendidikan Doktoralnya di S3 Doktor Ilmu Hukum Tata Negara, Universitas Padjajaran Bandung dan Pendidikan Pasar Modal, Badan Diklat Departemen Keuangan RI (1994). Tahun 1994, diangkat dan dilantik sebagai advokat oleh Menteri Kehakiman RI, dan mendapat izin selaku anggota Profesi Penunjang Pasar Modal sebagai Konsultan Hukum di Bapepam. Kemudian pada tahun 1997, ia mendirikan dan sebagai Managing Partner pada Hamdan, Sudjana, Januardi & Patners (HSJ & Partners) yang banyak menangani perkara-perkara bisnis, perbankan, investasi dan korporasi baik dalam bidang Litigasi maupun Non Litigasi, termasuk urusan kredit Sindikasi.

Pada tahun 1999, Hamdan Zoelva Menjadi anggota DPR – RI, Wakil Ketua Komisi II yang membidangi urusan Hukum, Pengadilan, Politik Dalam Negeri dan Otonomi Daerah. melakukan Fit & Proper test bagi pengangkatan Hakim Agung, Pimpinan Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Anggota Komnas HAM, Hakim Agung, Hakim Konstitusi, serta Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia. Selama menjadi anggota DPR RI, menjadi Tim Monitoring penyelesaian kasus BLBI serta kasus Pertamina. Ketua Panitia Kerja RUU bidang HAKI (Hak Kekayaaan Intelektual), RUU Perubahan Undang-undang Tindak Pidana Korupsi, RUU Komisi Pemberantasan Korupsi, RUU Money Laundering, dan menjadi anggota Panitia Khusus berbagai RUU lainnya serta menjadi Ketua Tim Kecil Seleksi Pimpinan KPK. Dia juga menjadi Anggota Panitia Ad Hoc, Amandemen UUD 1945, Perubahan Pertama sampai dengan Perubahan keempat



Pada tanggal 6 januari 2010, Hamdan Zoelva menjadi Hakim Konstitusi pada Mahkamah Konstitusi Reublik Indonesia, dan tepatya pada hari Jumat tanggl 1 November 2013, Hamdan Zoelva terpilih sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi yang baru untuk periode 2013-2016. Ia terpilih melalui mekanisme voting yang dilakukan dalam dua putaran, menggantikan Akil Mochtar yang yang terjerat kasus suap.

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Hamdan_Zoelva
- http://forum.detik.com/hamdan-zoelva-terpilih-sebagai-ketua-mk-baru-t825353.html?df8833new?nd771104forum

Biografi Eka Tjipta Widjaja - Pemilik Sinar Mas Group

February 17, 2014
Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinar Mas Group
Eka Tjipta Widjaja merupakan seorang pengusaha dan konglomerat Indonesia, Berkat keuletannya dalam menjalankan bisnis perusahaannya, ia merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia menurut Majalah Globe Asia edisi bulan desember 2012 dengan kekayaan mencapai 8,7 milyar Dolar Amerika Serikat. Pada tahun 2011, menurut Forbes, ia menduduki peringkat ke-3 orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan US$ 8 miliar, beliau merupakan pendiri sekaligus pemilik dari Sinar Mas Group, Bisnis utamanya adalah pulp dan kertas, agribisnis, properti dan jasa keuangan. Nama asli Eka Tjipta Widjaja adalah Oei Ek Tjhong, beliau dilahirkan pada tanggal 3 Oktober 1923 di China, Ia terlahir dari keluarga yang amat miskin. Ia pindah ke Indonesia saat umurnya masih sangat muda yaitu umur 9 tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya yang saat itu masih dipanggil Oei Ek Tjhong akhirnya pindah ke kota Makassar 
"Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun. Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal, di bawah kelas dek. Hendak makan masakan enak, tak mampu. Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih berutang pada rentenir, 150 dollar"
Tiba di Makassar, Eka kecil segera membantu ayahnya yang sudah lebih dulu tiba dan mempunyai toko kecil. Tujuannya jelas, segera mendapatkan 150 dollar, guna dibayarkan kepada rentenir. Dua tahun kemudian, utang terbayar, toko ayahnya maju. Eka pun minta Sekolah. Tapi Eka menolak duduk di kelas satu. Eka Tjipta Widjaja bukanlah seorang sarjana, doktor, maupun gelar-gelar yang lain yang disandang para mahasiswa ketika mereka berhasil menamatkan studi. Namun beliau hanya lulus dari sebuah sekolah dasar di Makassar. Hal ini dikarenakan kehidupannya yang serba kekurangan. Ia harus merelakan pendidikannya demi untuk membantu orang tua dalam menyelesaikan hutangnya ke rentenir. Tamat SD, ia tak bisa melanjutkan sekolahnya karena masalah ekonomi. Ia pun mulai jualan.

Ia keliling kota Makassar, Dengan mengendarai sepeda, ia keliling kota Makasar menjajakan door to door permen, biskuit, serta aneka barang dagangan toko ayahnya. Dengan ketekunannya, usahanya mulai menunjukkan hasil. Saat usianya 15 tahun, Eka mencari pemasok kembang gula dan biskuit dengan mengendarai sepedanya. Ia harus melewati hutan-hutan lebat, dengan kondisi jalanan yang belum seperti sekarang ini. Kebanyakan pemasok tidak mempercayainya. Umumnya mereka meminta pembayaran di muka, sebelum barang dapat dibawa pulang oleh Eka. Hanya dua bulan, ia sudah mengail laba Rp. 20, jumlah yang besar masa itu. Harga beras ketika itu masih 3-4 sen per kilogram. Melihat 1 usahanya berkembang, Eka membeli becak untuk memuat barangnya.

Namun ketika usahanya tumbuh subur, datang Jepang menyerbu Indonesia, termasuk ke Makassar, sehingga usahanya hancur total. Ia menganggur total, tak ada barang impor/ekspor yang bisa dijual. Total laba Rp. 2000 yang ia kumpulkan susah payah selama beberapa tahun, habis dibelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari. Di tengah harapan yang nyaris putus, Eka mengayuh sepeda bututnya dan keliling Makassar. Sampailah ia ke Paotere (pinggiran Makassar, kini salah satu pangkalan perahu terbesar di luar Jawa). Di situ ia melihat betapa ratusan tentara Jepang sedang mengawasi ratusan tawanan pasukan Belanda. Tapi bukan tentara Jepang dan Belanda itu yang menarik Eka, melainkan tumpukan terigu, semen, gula, yang masih dalam keadaan baik. Otak bisnis Eka segera berputar. Secepatnya ia kembali ke rumah dan mengadakan persiapan untuk membuka tenda di dekat lokasi itu. Ia merencanakan menjual makanan dan minuman kepada tentara Jepang yang ada di lapangan kerja itu.

Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinar Mas Group

Keesokan harinya, masih pukul empat subuh, Eka sudah di Paotere. Ia membawa serta kopi, gula, kaleng bekas minyak tanah yang diisi air, oven kecil berisi arang untuk membuat air 2 panas, cangkir, sendok dan sebagainya. Semula alat itu ia pinjam dari ibunya. Enam ekor ayam ayahnya ikut ia pinjam. Ayam itu dipotong dan dibikin ayam putih gosok garam. Dia juga pinjam satu botol wiskey, satu botol brandy dan satu botol anggur dari teman-temannya. Jam tujuh pagi ia sudah siap jualan. Benar saja, pukul tujuh, 30 orang Jepang dan tawanan Belanda mulai datang bekerja. Tapi sampai pukul sembilan pagi, tidak ada pengunjung. Eka memutuskan mendekati bos pasukan Jepang. Eka 
mentraktir si Jepang makan minum di tenda. Setelah mencicipi seperempat ayam komplit dengan kecap cuka dan bawang putih, minum dua teguk whisky gratis, si Jepang bilang joto. Setelah itu, semua anak buahnya dan tawanan diperbolehkan makan minum di tenda Eka. Tentu saja ia minta izin mengangkat semua barang yang sudah dibuang.

Segera Eka mengerahkan anak-anak sekampung mengangkat barang-barang itu dan membayar mereka 5 – 10 sen. Semua barang diangkat ke rumah dengan becak. Rumah berikut halaman Eka, dan setengah halaman tetangga penuh terisi segala macam barang. Ia pun bekerja keras memilih apa yang dapat dipakai dan dijual. Terigu misalnya, yang masih baik dipisahkan. Yang sudah keras ditumbuk kembali dan dirawat 3 sampai dapat dipakai lagi. Ia pun belajar bagaimana menjahit karung. Karena waktu itu keadaan perang, maka suplai bahan bangunan dan barang keperluan sangat kurang. Itu sebabnya semen, terigu, arak Cina dan barang lainnya yang ia peroleh dari puing-puing itu menjadi sangat berharga. Ia mulai menjual terigu. Semula hanya Rp. 50 per karung, lalu ia menaikkan menjadi Rp. 60, dan akhirnya Rp. 150. Untuk semen, ia mulai jual Rp. 20 per karung, kemudian Rp. 40.

Kala itu ada kontraktor hendak membeli semennya, untuk membuat kuburan orang kaya. Tentu Eka menolak, sebab menurut dia ngapain jual semen ke kontraktor? Maka Eka pun kemudian menjadi kontraktor pembuat kuburan orang kaya. Ia bayar tukang Rp. 15 per hari ditambah 20 persen saham kosong untuk mengadakan kontrak pembuatan enam kuburan mewah. Ia mulai dengan Rp. 3.500 per kuburan, dan yang terakhir membayar Rp. 6.000. Setelah semen dan besi beton habis, ia berhenti sebagai kontraktor kuburan. Demikianlah Eka, berhenti sebagai kontraktor kuburan, ia berdagang kopra, dan berlayar berhari-hari ke Selayar (Selatan Sulsel) dan ke sentra-sentra kopra lainnya untuk memperoleh kopra murah. Eka mereguk laba besar, tetapi mendadak ia nyaris bangkrut karena Jepang mengeluarkan peraturan bahwa jual beli minyak kelapa dikuasai Mitsubishi yang memberi Rp. 1,80 per kaleng. Padahal di pasaran harga per kaleng Rp. 6. Eka rugi besar. Ia mencari peluang lain. Berdagang gula, lalu teng-teng (makanan khas Makassar dari gula merah dan kacang tanah), wijen, kembang gula. Tapi ketika mulai berkibar, harga gula jatuh, ia rugi besar, modalnya habis lagi, bahkan berutang. Eka harus menjual mobil jip, dua sedan serta menjual perhiasan keluarga termasuk cincin kimpoi untuk menutup utang dagang.

Tapi Eka berusaha lagi. Dari usaha leveransir dan aneka kebutuhan lainnya. Usahanya juga masih jatuh bangun. Misalnya, ketika sudah berkibar tahun 1950-an, ada Permesta, dan barang dagangannya, terutama kopra habis dijarah oknum-oknum Permesta. Modal dia habis lagi. Namun Eka bangkit lagi, dan berdagang lagi. Pada tahun 1980, ia memutuskan untuk melanjutkan usahanya yaitu menjadi seorang entrepreneur seperti masa mudanya dulu. Ia membeli sebidang perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi di Riau. Tak tanggung-tanggung, beliau juga membeli mesin dan pabrik yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit. Bisnis yang dia bangun berkembang sangat pesat dan dia memutuskan untuk menambah bisnisnya. Pada tahun 1981 beliau membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu ton teh. 
Eka Tjipta Widjaja, Pemilik Sinar Mas Group

Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh, Eka Tjipta Widjaja juga mulai merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan asset mencapai 13 milyar rupiah. Namun setelah beliau kelola, bank tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun rupiah. Bisnis yang semakin banyak membuat Eka Tjipta Widjaja menjadi semakin sibuk dan kaya. Ia juga mulai merambah ke bisnis kertas. Hal ini dibuktikan dengan dibelinya PT Indah Kiat yang bisa memproduksi hingga 700 ribu pulp per tahun dan bisa memproduksi kertas hingga 650 ribu per tahun. Pemilik Sinarmas Group ini juga membangun ITC Mangga Dua dan Green View apartemen yang berada di Roxy, dan tak ketinggalan pula ia bangun Ambassador di Kuningan.

Eka Tjipta Widjaja mempunyai keluarga yang selalu mendukungnya dalam hal bisnis dan kehidupannya. Beliau menikah dengan seorang wanita bernama Melfie Pirieh Widjaja dan mempunyai 7 orang anak. Anak-anaknya adalah Nanny Widjaja, Lanny Widjaja, Jimmy Widjaja, Fenny Widjaja, Inneke Widjaja, Chenny Widjaja, dan Meilay Widjaja.

Referensi :

- http://id.wikipedia.org/wiki/Eka_Tjipta_Widjaja
- http://akhmadraihan46.wordpress.com/2011/02/10/profil-wirausaha-eka-tjipta-widjaja/
- http://www.orangterkayaindonesia.com/profil-eka-tjipta-widjaja-hanya-tamat-sekolah-dasar/

Biografi Hans Wilsdorf - Pencipta Jam Tangan Rolex

February 17, 2014
Biografi Hans Wilsdorf, Pembuat Jam Tangan Rolex
Bagi para pecinta barang mewah atau bagi para jutawan pasti sudah tidak asing dengan jam tangan mewah dengan merk Rolex. Jam tangan Rolex menjadi suatu simbol kemewahan dan menjadi simbol status bagi pemakainya dikarenakan karena kualitasnya dan kemewahannya. Nama jam tangan Rolex paling terkenal diseluruh dunia. Jam tangan rolex diproduksi oleh Perusahaan Rolex dimana perusahaan ini awalnya didirikan oleh dua orang yaitu Hans Wilsdorf dan Alfred Davis di Inggris. Namun pada artikel kali ini yang akan dibahas adalah biografi salah satu pembuat jam tangan rolex yaitu Biografi Hans Wilsdorf. Hans Wilsdorf Dilahirkan pada tanggal 22 Maret 1881 di Kulmbach , Bavaria, Jerman. Hans Wilsdorf telah menjadi yatim piatu sejak anak-anak , Wilsdorf bekerja untuk produsen jam Swiss di La Chaux de Fonds . Pada tahun 1905, ia pindah ke London dan mendirikan bisnis sendiri, ia ingin membuat jam tangan berkualitas dengan harga terjangkau . 

Dengan bantuan Alfred Davis , ia Hans Wilsdorf mendirikan sebuah perusahaan arloji impor yang kemudian disebut Wilsdorf dan Davis , dan kemudian ia bermitra dengan Hermann Aegler , produsen jam tangan di Bienne untuk mengimpor jam tangan. Pada tahun 1908 , Hans Wilsdorf kemudian menciptakan merek dagang Rolex untuk menjual jam tangannya selama Perang Dunia I, nama Rolex yaitu kepanjangan dari “Horlogerie Exquise” kata dari bahasa Spanyol serta pada 1910 memperoleh pernyataan resmi dari “Biro Officiel” di Bienne. Nama "Rolex" diberikan karena mudah diucapkan dalam banyak bahasa dan karena ia juga merasa nama yang terdengar seperti suara jam tangan yang dibuat.

Pada 1925 Hans kemudian menggunakan dana 100.000 franc untuk beriklan di majalah berita Inggris serta menggembar gemborkan mutu jam tangannya. ia meninggalkan Inggris ke Swiss dikarenakan kenaikan pajak pada masa perang yang dikenakan pada barang impor mewah. Pada tahun 1920, ia mendirikan perusahaan bernama Montres Rolex SA di Bienne. Wilsdorf akhirnya memindahkan perusahaannya ke Jenewa, Swiss pada tahun 1919. Ia kemudian juga membuat jam kualitas tinggi, dan menurunkan harga merek jam tangannya 
agar banyak dilirik oleh konsumen. 

Pada 1926, Rolex mengerjakan jam tangan pertamanya yang anti air serta anti debu. Nama dari jam ini yaitu Oyster yang dilengkapi dengan perlindungan gerakan penuh saat si pemakai jam aktif bergerak. Jam tangan ini kemudian laku keras dan banyak digunakan oleh para konsumen. Namun setelah kematian istrinya pada tahun 1944, Hans Wilsdorf kemudian memutuskan untuk mendirikan sebuah Yayasan Hans Wilsdorf di mana ia meninggalkan semua sahamnya di Rolex , dan memastikan bahwa jumlah pendapatan dari sahamnya di perusahaan digunakan untuk amal. Hans Wilsdorf meninggal pada tanggal 6 juli 1960. Perkembangan perusahaan Rolex setelah kepergian Hans semakin berkembang.

Kemudian jam rolex Kaliber chronograph 4310 digagas serta dirakit dengan cara eksklusif oleh perusahaan Rolex pada tahun 2000 kepada Cosmograph Daytona serta memadukannya dengan 290 komponen yang membuatnya benar-benar menawan serta simpel. Saat ini, arloji Rolex sangat popular sebagai lambang status penggunanya. Rolex sempat diberikan ranking ke-71 oleh Bloomberg Businessweek magazine dari 100 merk yang paling bernilai secara global. Merk ini yaitu merk paling besar dan terkenal yang bisa menghasilkan 2.000 jam dalam satu hari dengan perkiraan pendapatan sebesar $ 3 miliar AS pada 2003 lalu. 
Biografi Hans Wilsdorf, Pembuat Jam Tangan Rolex

Hingga sekarang perusaan rolex terus memproduksi jam tangannya. Jam tangan mewah ini saat ini menjadi simbol status bagi para penggunanya. Rata-rata pengguna jam tangan rolex berasal dari kaum jetset atau jutawan karena seperti yang diketahui harga jam tangan ini sangat mahal. Itulah certa perjalanan biografi hans wilsdorf yang kemudian dikenal sebagai pembuat jam tang rolex bersama  Alfred Davis. Semoga Menjadi Informasi menarik bagi pembaca sekalian

Referensi :

- http://en.wikipedia.org/wiki/Hans_Wilsdorf

Biografi Carl Zeiss Penemu dari Lensa Carl Zeiss

February 17, 2014
Biografi Carl Zeiss, Penemu Lensa Carl Zeiss
Lensa Carl Zeiss dikenal karena kualitasnya yang sangat baik. Lensa Carl Zeiss merupakan satu jenis lensa terbaik dari banyak merk lensa yang beredar dipasaran. Nama dari lensa Carl Zeiss sendiri diambil dari nama penemunya yaitu Carl Zeis. Artikel kali ini akan membahas mengenai biografi Carl Zeiss penemu dari lensa carl zeiss. Carl Zeiss lahir pada tanggal 11 September 1816 di weimar, Jerman. Ia hidup sebelum masa kekaisaran Jerman, di mana ia kemudian masuk ke sekolah tata bahasa dan mulai magang di bawah bimbingan Dr Friedrich Körner, seorang mekanik dan menjadi pemasok ke pengadilan. ia kemudian mulai belajar dalam bidang matematika, fisika eksperimental, antropologi, mineralogi dan optik di University of Jena, Jerman. Setelah tujuh tahun belajar, pada 17 November 1846 membuka sebuah workshop dan toko yang kecil di Jena Neugasse No 7 dengan peralatan bengkel yang hampir tidak ada. Dia kemudian membuat banyak lensa tetapi masih sedikit pengakuan yang diberikan atas karyanya, hingga tahun 1847 ia kemudian mulai menyewa beberapa pekerja untuk membantunya. 

Atas anjuran dari dosen di University of Jena, Mattias Jacob Schleiden, Zeiss berkonsentrasi mengerjakan usaha mikroskop. Pada 1847 Carl Zeiss kemudian mulai mencurahkan waktunya membuat mikroskop secara penuh. Inovasi pertama dari carl zeiss adalah mikroskop single-lens sederhana yang berdaya rendah yang ditujukan untuk perkerjaan membedah. Carl Zeiss berhasil menjual sebanyak 32 buah mikroskop buatannya selama tahun pertama produksinya. Carl Zeiss kemudian memutuskan untuk mencoba tantangan baru Tidak senang dengan mikroskop berdaya rendah, Zeiss mulai meningkatkan kekuatan dan membuat mikroskop majemuk yang lebih rumit, dengan kekuatan pembesaran lebih tinggi, serta yang pasti, lebih mahal harga nya.

Mikroskop majemuk memakai banyak lensa. Order ke bengkel Zeiss juga selalu mengalir. Dimana ia kemudian mulai memasarkannya secara besar besaran pada tahun 1857. Pada tahun 1861 ia kemudian dianugerahi medali emas di Pameran Industri Thuringian karena desain mikroskopnya. Mikroskopnya dianggap menjadi instrumen ilmiah yang terbaik di Jerman. Pada titik ini kemudian carl zeiss sudah memiliki sekitar dua puluh orang yang bekerja di pabriknya dan kemudian bisnisnya mulai berkembang. Pada tahun 1866 dalam sebuah lokakarya Zeiss menjual lebih dari seribu mikroskop buatannya.

Pada tahun 1872, zeiss kemudian berekrja sama dengan fisikawan Ernst Abbe. Upaya gabungan mereka kemudian mengarah pada penemuan kondisi sinus Abbe. Secara teoritis, kondisi sinus temuan Abbe sangat dapat meningkatkan seberapa baik lensa bisa dibuat. Namun, bentuk kaca cukup kuat untuk sepenuhnya menguji teori itu pada saat itu tidak ada. Abbe kemudian bertemu Otto Schott seorang ahli kimia kaca selama tiga puluh tahun yang baru saja menerima gelar doktor. Mereka kemudian berkolaborasi dan pada tahun 1886 kolaborasi mereka menghasilkan tipe kaca baru yang sepenuhnya bisa menggunakan kondisi sinus temuan Abbe.
Jenis baru kaca ini memungkinkan kelas baru tentang mikroskop obyektif. 

Anak Zeiss kemudian mulai bergabung dengan bisnis yang dijalankan oleh Carl Zeiss namun setelah kematian zeiss pada tanggal 3 Desember 1888 anaknya kemudian memutuskan untuk berhenti dari perusahaan yang dirintis oleh carl zeiss disebabkan karena kepergian ayahnya. Setelah kematian zeiss, pada tahun 1889 perusahaan Carl Zeiss kemudian memperoleh reputasi internasional dalam pembuatan segala jenis instrumen optik dan tetap berkembang dan bertahan dalam bisnis optik sampai hari ini di mana perusahaan carl zeiss dikenal sebagai perusahaan optik dan lensa terbesar di dunia. Perusahaan terbagi dalam dua bagian, yakni Carl Zeiss AG yang berlokasi di Oberkochen berlokasi sama dengan sebagian anak perusahaan di Aalen, Göttingen serta München ; serta Carl Zeiss GmbH yang berlokasi di Jena. 

Walau telah melebihi 100 tahun, Carl Zeiss terus diasumsikan dengan lensa optikal yang memiliki kualitas tinggi yang diartikan mahal. Lensa Zeiss pada umumnya dianggap menawan (seperti lensa Tessar), di buat dengan baik, hingga membuahkan gambar-gambar berkwalitas tinggi. Zeiss meyakini bahwasanya lensa buatan mereka benar-benar tajam. Lensa-lensa Carl Zeiss ini digunakan untuk berbagai kepentingan, dimulai dari lensa mikroskop, teleskop, lensa kaca mata, teropong, peralatan militer, sampai kamera. Pada saat ini,Zeiss tengah membuat lensa optik yang ditujukan untuk teleskop James Webb Space yang akan mengganti Hubble Space Teleskop.
Biografi Carl Zeiss, Penemu Lensa Carl Zeiss

Lisensi Zeiss membolehkan teknlogi mereka di produksi oleh perusahaan pihak ketiga dimana hal semacam ini sudah dikerjakan oleh banyak perusahaan seperti Kyocera, Hasselblad, Rollei, Sony serta Alpa. Yang jelas-jelas tidak hadir dari daftar ini yaitu Canon serta Nikon, lantaran mereka menghasilkan lensa mereka sendiri. Lensa Carl Zeiss banyak diaplikasikan pada produk-produk gadget seperti Nokia. Pada 27 April 2005, Carl Zeiss AG setuju dengan Nokia untuk memasok lensa kamera di Nokia N90. Kamera yang terdapat pada Nokia N90 ini dapat disebut satu diantara sebagai yang paling unggul saat itu. Pada Mei 2012, Carl Zeiss AG serta Nokia kembali memperbarui kerjasamanya lagi. Zeiss bakal menjadi penyuplai setia untuk handphone kelas atas Nokia contohnya Nokia Lumia 900 serta Nokia 808 PureView. Itulah biografi singkat mengenai biografi carl zeiss penemu lensa carl zeiss dan sejarah dari perusahaan yang ia dirikan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca sekalian. :)

Referensi :

- http://id.spesial.yahoo.com/news/carl-zeiss--juara-lensa-dari-jena.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Carl_Zeiss
- http://id.wikipedia.org/wiki/Carl_Zeiss

Biografi Yoshida Goro - Pendiri Perusahaan Canon

February 17, 2014
Rangkaian-Biografi-Yoshida lahir di Hiroshima. Dia datang ke Tokyo sebelum menyelesaikan pendidikan sekolah menengah dan magang di sebuah perusahaan memperbaiki dan renovasi film kamera dan proyektor. Selama paruh kedua tahun 1920-an, ketika Yoshida berada di akhir 20-an, ia sering bepergian ke Shanghai, Cina untuk mendapatkan bagian yang diperlukan untuk pekerjaan. Shanghai, The “Leica Model II,” diperkenalkan pada tahun 1932 diikuti olehdebut dari “Contax Model I” pada tahun 1933. Kamera ini menjadi kebanggaan Jerman, kamera kerajaan dunia, dianggap kelas kamera super memuaskan kebutuhan para penggemar kamera di seluruh dunia, dan menerima dukungan antusias.


Untuk membuat kamera kelas tinggi 35mm Yoshida mencoba membongkar kamera Leica untuk melihat bagian-bagian yang ada didalamnya namun dia terkejut ternyata didalam kamera Leica tidak ada item khusus seperti berlian di dalam kamera. Justru yang ada didalamnya adalah bagian-bagian yang terbuat dari kuningan, alumunium, besi dan karet. Dia marah ketika mengetahui bahan murah disatukan ke dalam kamera tersebut dan dijual dengan harga yang terlalu tinggi.

Akhirnya beserta adik iparnya Uchida Saburo dan didanai oleh teman dekat Uchida, tujuan awal mereka adalah melakukan riset mengenai kualitas kamera agar bisa membuat kamera yang berkualitas, lalu pada tahun 1934 tepatnya bulan juni mereka mengeluarkan kamera pertama yang diberi nama Kwanon.

Yoshida sempat membuat prototipe kamera 35 mm range finder yang diberi nama ”KWANON”, diambil dari nama dewa dalam agama Budha. Bahkan ia memberi nama lensanya dengan nama KASYAPA, diambil dari nama murid Budha, Mahakasyapa.

Ada tiga tipe kamera Kwanon di dalam iklannya, tetapi tak satupun yang dijumpai di pasar. Ternyata ketiga tipe Kwanon itu hanyalah model kamera saja. Ada kamera Kwanon Model D yang ditemukan tahun 1955, tetapi itupun meniru Kamera Leica Model II dan bukan dibuat oleh Yoshida, tidak diketahui siapa pembuatnya.

Dalam usahanya untuk komersialisasi produk Kwanon oleh Saburo Uchida, Precision Optical Instruments Laboratory, bekerja sama dengan Nippon Kogaku Kogyo (Industri Lensa Jepang untuk Perusahaan Nikon) untuk menggunakan lensa Nikkor yang akan digunakan oleh Kwanon.

Precision Optical Instruments Laboratory dan Nippon Kogaku membuat perjanjian kerjasama untuk membuat “Hansa Canon” (menggunakan lensa standar Nikkor 50mm f/3.5). Kamera pertama Canon dipasarkan bulan Februari l936 (beberapa sumber mengatakan sudah ada di pasar bulan Oktober l935). Dalam pembuatan Hansa Canon, Nippon Kogaku bertanggung jawab membuat lensa, mount lensa, optical system dari viewfinder dan mekanis rangefinder, sementara itu Precision Optical Instruments Laboratory bertanggung jawab membuat body kamera termasuk focal-plane-shutter, rangefinder cover dan merakitnya.

Nama Kwanon kemudian diganti dengan Canon, yang diambil dari kata Canon yang berarti standar untuk judgement skrip Alkitab.

Ketika “Hansa Canon” dirilis, nama Precision Optical Instruments Laboratory tidak dicantumkan. Karena perusahaan tidak memiliki sendiri jaringan pemasaran, maka kemudian perusahaan bekerjasama dengan Omiya Shashin Yohin Co., Ltd. (Kamera Omiya dan toko asesoris). “Hansa” menjadi merk dagang Omiya, diambil dari kata Perjanjian Hansa, perjanjian di antara Uni Eropa di abad pertengahan.

Bulan Juni l936, Precision Optical Instruments Laboratory pindah ke daerah Meguro, dan berganti nama menjadi Japan Precision Optical Instruments Laboratory. Nama ini muncul di media public dalam iklan “Hansa Canon” bulan Agustus l936 yang diterbitkan oleh Asahi Camera.

Dalam perkembangannya, pertengahan tahun 1937 Canon memproduksi sendiri lensa dengan nama SERENAR. Kemudian tahun 1942, Takeshi Mitarai teman dari Saburo Uchida, menjadi president Precision Optical Instruments Laboratory. Tanggal 15 September 1947, Mitarai mengganti nama perusahaan menjadi Canon Camera Co., Ltd. Kamera dan lensa yang dibuat sejak 1953, diberi nama Canon.

Hal yang menarik dari sejarah berdirinya Canon, bahwa :

Mahalnya kamera Leica ditanggapi seorang Goro Yoshida dengan “kemarahan” yang positif kreatif. Ia berhasil membuat prototype kamera Kwanon. Tetapi terbukti, ia hanya mampu membuat prototype kamera, tetapi tidak mampu “menjual”. Disinilah peran pentingnya marketing.

Apa yang didapat oleh Yoshida? Mungkin saja hanya sebuah kebanggaan atas prototype kamera Kwanon-nya. Sedangkan orang lain yang bisa menikmati gagasan Yoshida adalah orang yang berhasil mengembangkan gagasan itu menjadi sebuah bisnis.

Jadi kalau dalam dunia bisnis, bisa jadi seorang penggagas belum tentu bisa menikmati gagasannya itu menjadi sebuah “keuntungan” bagi dirinya. Bisa saja gagasan itu “dicuri” atau dikembangkan oleh orang lain. Justru orang lain yang bisa melihat “peluang” itulah yang bisa menikmatinya menjadi sebuah “keuntungan”.

Nampaknya, penting mempunyai “team work” yang baik dalam sebuah bisnis. Seorang penggagas, bisa mendelegasikan ke anggota team yang lain yang bisa mengeksekusi gagasannya itu, dan bisa meminta anggota team yang lain untuk memasarkannya.

Memang tidak mudah membangun teamwork yang solid. Kadang-kadang gagasan yang begitu baik, tidak diterima oleh anggota team yang lain.

Dalam beberapa even wedding photography, kadangkala salah satu anggota team “lupa” akan peran yang telah disepakati dalam pengarahan. Atau bahkan ada orang lain, di luar team yang mengacau, melakukan intervensi terhadap kerja team. Yang cukup membuat pusing adalah, ”keinginan” untuk mengambil ”keuntungan” instant dari pekerjaan yang sedang ditangani, tetapi cenderung tidak memberikan komitmen yang baik untuk menghasilkan apa yang terbaik dari dirinya, akibatnya sangat merugikan team, terutama dalam rangka membangun reputasi.

Pernah saya temui, salah satu orang marketing perusahaan catering yang mau memberi job kepada kami secara rutin untuk wedding photography tanpa sepengetahuan owner perusahan catering, dengan syarat % rupiah tertentu harus dibayarkan kepada ”oknum” tersebut, secara sembunyi-sembunyi.

Wah ini godaan yang berbahaya. Walaupun dengan pendekatan yang baik, sikap kami tegas, kami menolak untuk bekerja sama dengan orang semacam itu. Alhamdulillah, saat kita ”kehilangan job order” dari orang semacam tadi, ternyata tanpa diduga, kita malah mendapatkan klien yang nilai job-nya jauh lebih besar, langsung dari klien, sehingga bebas dari ”pungutan” oknum yang tidak bertanggung jawab.

Celakanya, oknum semacam tadi justru ”menindas” kami dengan meminta harga yang murah, padahal kami tidak mau memberikan jasa yang murah, karena memang output yang kita hasilkan pun memakan biaya yang tidak murah. Kami memberikan jasa photography yang terjangkau dengan hasil yang memuaskan klien. Tujuan kami yang utama adalah kepuasan klien.

Referensi :

- http://pixethic.wordpress.com/2007/11/27/sejarah-canon-1/
- http://klipingnews.wordpress.com/kliping-biography/yoshida-pendiri-canon